Rabu, 21 Januari 2015

Cerpen



Ketika ku katakan “YA”
OLEH : PUTRI NILAM SARI
saat liburan tiba, maka kebahagian akan datang menghampiri, diri yang selama di kekang oleh berbagai peraturan dan tidak ada nya hiburan dan waktu untuk refresing membuat aku dan teman seperjuangan ku sangat bahagia saat liburan itu tiba, karena moment liburan yang singkat itu merupakan waktu  bagiku dan teman ku, untuk merilaks kan diri, menghibur diri, dan terlepas dari berbagai perturan yang sangat mengekang diri kami selama berada di asrama.
Malam itu ketika aku sedang sibuk mengotak atik ponsel ku,dan berkirim pesan singkat dengan sahabat ku. tiba tiba ada panggilan masuk dari nomor yang tak ku kenal, dengan ragu ragu aku mengangkat panggilan tersebut, “halo Iza”  sapa penelpon tersebut, aku sangat terkejut saat mendengar ia menyebut nama ku, jantungku pun berdetak kencang saat ia menyebutkan namanya “Azhari” ya, itu lah nama sosok pria yang selama ini aku kagumi, aku tak pernah menyangka ia akan menghubungiku, awalnya aku tidak percaya, namun akhirnya aku percaya setelah ia menceritakan semua tentang riwayatnya, dan semua yang ia ketahui mengenai diriku,, termasuk juga moment di awal perjumpaan kami, hal itu membuat aku semakin percaya kepadanya, karna memang tak banyak orang yang mengetahui  moment moment diawal perjumpaan kami, hanya aku dan sahabat terdekat ku saja yang mengetahuinya. Malam itu ia mengatakan sesuatu yang sebelumnya tak pernah aku fikirkan sebelumnya, ia menyatakan perasaan sukanya kepada ku, aku tidak tau harus menjawab apa, aku meminta waktu beberapa hari untuk menjawab pertanyaan tentang perasaan ku kepadanya. Tiga hari berlalu, ia pun kembali menanyakan perasaanku kepadanya, dengan berbagai keraguan aku menjawab pertanyaan nya, aku menyatakan bahwa aku juga memiliki rasa yang sama terhadap diri nya. Sejak itu aku dan dia semakin akrab dan saling memberi perhatian satu sama lain, dan akhirnya kami pacaran. berhubung dengan sekolah kami yang berasrama dan sistemnya pondok pesantren, dilarangnya pacaran adalah salah satu peraturan yang menyebalkan bagi kami yang di usia remaja. Begitu juga dengan ku, aku juga ingin merasakan masa masa remaja yang indah yang sesuai dengan perubahan masa, namun di sisi lain aku juga merasa takut, aku takut melanggar peraturan yang ada. Namun ia selalu berhasil menghilang rasa takut ku.
        Setelah dua minggu berlalu masa liburan pun berakhir, aku harus kembali ke asrama ku, begitu pula dengan dirinya, sebelum berangkat ke asrama, aku mengingatkannya agar merahasiakan hubungan kami, dan ia pun berjanji akan merahasiakan hubungan kami tersebut, hingga suatu hari,aku jatuh sakit dan harus dirawat dirumah, ia sangat khawatir dengan keadaan ku, hingga akhirnya teman temannya tidak percaya lagi kalau aku hanya sahabatnya saja, mereka yakin aku dan dia pacaran, karena kekhawatirannya yang berlebihan itu membuat teman teman kami jadi tahui tentang hubungan kami, ditambah lagi saat aku dan dia sama sama mengikuti perlombaan di luar sekolah kami, ia lomba story telling dan aku olimpiade fisika, saat itu kedekatan kami yang terlihat lebih dari seorang sahabat membuat mereka semua semakin yakin kalau aku dan Azhari pacaran.
        Sebulan setelah lomba itu kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, karena masa ujian akhir dan ujian Nasinal akan segera tiba, aku ingin mengfokuskan diriku ke ujian, begitu juga dengan dirinya, semenjak itu hubungan kami hanya sebagai sahabat saja, aku pun menyadari bahwasannya pacaran itu tidak akan mempengaruhi nilai dan tidak akan memberikan ketenangan,toh juga selama pacaran aku selalu ikuti rasa takut, fikiran tidak fokus ke pelajaran saja, tapi juga bercabang untuk mikirin dianya, saat itu ada penyesalan yang mendalam dalam hidup ku, karena telah melanggar peraturan pondok pesantren tersebut, dan yang paling penting adalah aku telah melakukan larangan Allah, aku sungguh menyesal.
  ketika masa Ujian Nasional itu berakhir, kedua orang tua ku meminta aku untuk pindah dari pesantren tersebut, aku sangat senang pindah dari sana, aku di pindah kan ke sebuah SMA Negri yang letaknya tidak jauh dari rumah ku, di sekolah tersebut aku  mengikuti sebuah organisasi kerohanian yang bernuansa islami, di organisasi tersebut mendapat banyak pelajaran baru, organisasi itu adalah tempat berkumpulnya orang orang yang ingin memperbaiki diri, aku sangat senang bergabung di organisasi itu.
Suatu hari, aku mengikuti sebuah kegiatan kerohanian yaitu liqo’ (perkumpulan) saat itu temanya adalah tentang pacaran, tentang bagaimana hukumnya, bagaimana islam memandang pacaran tersebut, seketika aku mengingat masa lalu ku di SMP, “aku pernah pacaran, aku pernah melakukan larangan Allah, aku pernah menjalani hubungan yang belum halal itu” fikir ku dalam hati, yang di iringi dengan rasa penyesalan, “mengapa dulu aku mengiyakan ucapanya, mengapa dulu aku begitu mudah menerimanya, mengapa penyesalan itu selalu ada di akhir??aku sadar aku tidak mendapatkan apa apa selama aku pacaran”

semenjak hari itu aku memutuskan untuk berubah, “YA Aku harus berubah!!!Aku pasti masih punya kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri” tidak ada kata terlambat untuk berubah, setiap kesalahan pasti memiliki pelajaran yang berharga yang dapat di ambil untuk memperbaiki diri. Tekad sudah bulat untuk berubah.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar